Permasalahan :
Bagaimana sistem
transportasi yang ada menjadi sumber polusi wilayah ?
Penjelasan :
Transportasi
adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi yang mempunyai ketergantungan
yang tinggi terhadap sumber energi. Seperti diketahui penggunaan energi inilah
yang terutama menimbulkan dampak terhadap lingkungan yang menyebabkan
dikeluarkannya polusi ke udara.
Pencemaran
udara atau polusi udara diakibatkan oleh kegiatan yang mengeluarkan atau mengemisikan
bahan-bahan kimia maupun partikel-partikel ke udara yang dapat berbahaya bagi
manusia atau kehidupan organisme lain. Polusi
Udara terutama terdiri dari bahan kimia Sulphur Oksida (SOx), Nitrogen Oksida (NOx), Karbon Mono Oksida
(CO), Timah Hitam (Pb), dan Partikel-partikel.
Bahan kimia seperti CO dan Pb adalah bahan beracun yang sangat berbahaya
bagi manusia.
Mekanisme Polusi Udara :
Sektor transportasi mempunyai
ketergantungan yang tinggi terhadap sumber energi. Seperti diketahui penggunaan
energi inilah yang terutama menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Hampir
semua produk energi konvensional dan rancangan motor bakar yang digunakan dalam
sektor transportasi masih menyebabkan dikeluarkannya emisi pencemar ke udara.
Penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) bensin dalam motor bakar akan selalu
mengeluarkan senyawa-senyawa seperti CO (karbon monoksida), THC (total hidro
karbon), TSP (debu), NOx (oksida-oksida nitrogen) dan SOx (oksida-oksida
sulfur). Premium yang dibubuhi TEL (Tetra Ethyl Lead) , akan mengeluarkan timbal. Solar
dalam motor diesel akan mengeluarkan beberapa senyawa tambahan di samping
senyawa tersebut di atas, yang terutama adalah fraksi-fraksi organik seperti
aldehida, PAH (Poli Alifatik Hidrokarbon), yang mempunyai dampak kesehatan yang
lebih besar (karsinogenik), dibandingkan dengan senyawa-senyawa lainnya. Adapun
reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut:
- Reaksi kimia untuk pembakaran sempurna:
CxHy + n (O2 + 3,76 N2)
aCO2 + b H2O +
3,76n N2
- Reaksi kimia untuk pembakaran tidak sempurna:
m CxHy + n (O2 + 3,76 N2)
a CO2+ b H2O +
c CO + d HC + e NOX + lainnya
Polusi Udara Dari Sistem Transportasi :
Unsur Polusi
Udara yang berasal dari sektor Transportasi merupakan hasil pembakaran.
Pembakaran adalah reaksi kimia antara unsur bahan bakar dengan oksigen. Oksigen
didapat dari udara luar yang merupakan campuran dari beberapa senyawa kimia
antara lain oksigen (O), nitrogen (N), argon (Ar), karbondioksida (CO2) dan
beberapa gas lainnya. Dalam proses pembakaran maka tiap macam bahan bakar
selalu membutuhkan sejumlah udara tertentu agar bahan bakar dapat dibakar
secara sempurna. Jenis polutan yang dihasilkan dari pembakaran adalah :
- Karbon Dioksida (CO2)
Karbon
dioksida berasal dari pembakaran sempurna hidrokarbon di dalamnya termasuk
minyak bumi dan gas alam. Sebenarnya gas karbon dioksida tidak berbahaya bagi
manusia. Namun, kenaikan kadar CO2 di udara telah mengakibatkan peningkatan
suhu di permukaan bumi.
- Karbon Monoksida (CO)
Gas
karbon monoksida berasal dari pembakaran tak sempurna bahan bakar dalam
kendaraan bermotor. Gas buang hasil pembakaran bensin dari kendaraan bermotor
mengandung 10.000 sampai 40.000 ppm CO. Gas ini tidak berwarna dan tidak
berbau, oleh karena itu, kehadirannya tidak segera diketahui. Gas itu bersifat
racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan
paru-paru.
c.
Belerang Oksida (Sox)
Sox terjadi dari reaksi kimia unsur Sulfur yang terkandung dalam BBM
dengan Oksigen pada peroses pembakaran/combustion. Ada dua macam gas belerang
oksida (SOx), yaitu SO2 dan SO3 . Gas SO2
berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 sangat
reaktif. Udara yang mengadung SO2 dalam kadar cukup tinggi dapat menyebabkan
radang paru-paru dan tenggorokan pada manusia serta khlorosis (kepucatan) pada daun-daun.
Oksidasi SO2 akan menyebabkan terbentuknya SO3. SO3 bila bereaksi dengan uap
air akan menyebabkan hujan asam (acid rain). pH air hujan yang mengandung
oksida belerang akan turun menjadi 3–4. Akibatnya timbul korosi logam-logam,
kerusakan bangunan yang terbuat dari batu pualam dan memudarnya cat-cat pada
lukisan. SO2 apabila terisap oleh pernafasan, akan bereaksi dengan air dalam
saluran pernafasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit. Apabila SO3 yang terisap, maka yang terbentuk adalah
asam sulfat, dan asam ini lebih berbahaya.
d.
Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen
mempunyai dua bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan gas
NO. Walaupun ada bentuk oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang
paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. Nitrogen dioksida (NO)
berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Gas NO merupakan gas yang berbahaya
karena mengganggu syaraf pusat.
e.
Pencemaran Timbal di udara (Pb)
Timbal (Pb) merupakan pencemar udara yang berasal dari gas buangan
kendaraan bermotor. Untuk menghasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan
efisiensi motor bakar, bensin diberi zat tambahan, yaitu Pb(C2H5)4 atau tetra
etil timbal (TEL). Setelah mengalami pembakaran di dalam motor, timbal dilepas
ke udara dalam bentuk oksida timbal. Timbal merupakan racun keras yang bila
menumpuk di dalam tubuh akan menimbulkan kerusakan permanen pada otak, darah
dan organ tubuh lainnya.
f.
Partikel
Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama dengan
bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau
sempit sebagai bahan pencemar yang berbentuk padatan. Partikel merupakan
campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang
terbesar di udara. Partikel debu tersebut akan berada di udara dalam waktu yang
relatif lama dalam keadaan melayang-layang di udara dan masuk ke dalam tubuh
manusia melalui saluran pernafasan.
Dampak :
Polusi Udara
lebih bersifat lokal pada daerah atau kota tertentu namun dampak nya terhadap manusia
lebih bersifat langsung. Dampak langsung polusi udara bagi kesehatan manusia terutama menyebabkan
penyakit yang berkaitan dengan pernapasan, kulit dan alergi.
Upaya Pencegahan :
Upaya mengurangi
penyebab Polusi pdara yang berasal dari sektor Transportasi sebagian besar sama dan sejalan dengan upaya
membuat pelayanan sektor Transportasi lebih baik dan lebih efisien, yaitu :
-
kurangi melakukan perjalanan yang tidak perlu
-
kurangi dan batasi pemakaian kendaraan pribadi
atau berpindah kepada pemakaian
Transportasi Masal
-
tata ruang kota/wilayah yang lebih baik
-
tingkatkan efisiensi dan performance mesin
kendaraan
-
gunakan bahan bakar yang lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar