Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan terkait prasarana transportasi
seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk mendukung
sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan lingkungan.
Tujuan Dasar
Perencanaan transportasi adalah untuk
memperkirakan jumlah dan lokasi kebutuhan akan transportasi (jumlah perjalanan,
baik untuk angkutan umum ataupun angkutan pribadi) pada masa yang akan datang
(tahun rencana) untuk kepentingan kebijaksanaan investasi perencanaan
transportasi shg efektif, efisien & ekonomis. Prosesnya, diawali dengan
identifikasi awal mengapa perencanaan diperlukan, dilanjutkan dengan
pengumpulan informasi mengenai pola perjalanan melalui survai asal tujuan
beserta pengumpulan data sekunder, modelling dan dilanjutkan dengan membuat
perkiraan permintaan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dirumuskan kebijakan
untuk menghadapi masa yang akan datang dan sebagai tahapan terakhir adalah
penyusunan rumusan rencana yang akan dikembangkan pada masa yang akan datang
beserta jadwal waktunya.
Peranan
transportasi umumnya ditinjau dari berbagai sektor,antara lain: 1).-Peranan
ekonomi: memperluas jangkauan kegiatan
ekonomi, -alternatif SDA yang lebih bermutu dan murah, -sistem produksi dan
distribusi lebih terkoordinir, dll.
2)Peranan sosial: -memungkinkan manusia hidup menetap dan tetap dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, -menambah
variasi kegiatan, -memperluas skala pergaulan, dll.
3)Peranan politik: -membantu pemerintah
mendapat/memberikan informasi keseluruh wilayah lebih cepat dan efisien, -pelaksanaan hukum dan sistem peradilan yang merata,
-koordinasi militer dan keamanan lebih terjamin, dll.
4)Peranan kewilayahan: -pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, -fungsi
pemindahan keseluruh wilayah, >Aktif : sebagai infrastruktur/generating
factor/trade follow the ships, >Pasif : sebagai servicing factor/
faktor penunjang/ships follow the trade. 4)Peranan lingkungan: -polusi
(udara, suara, tanah, air, getaran/vibrasi), -konsumsi energi, konsumsi lahan,
estetika, dll.
Proses
perencanaan konvensional & dg pelibtn partsipasi msyrkat.
Pentingnya perencanaan transportasi : Tujuannya untuk mengatasi masalah
yg ad, melayani kebuthun secra optiml, mencgah maslh yg akn terjadi,
memprsiapkn solusi permasalahn yg akan terjadi pda masa depan, memaksimalkn
daya n dana yg diperlukn agar diperolh hasil dan daya guna yg maksimal. Kenapa
pertumbuhn & perkmbngan transportasi membutuhkn perencanaan transportasi
(menurut overgard):
-untuk tujuan yg lbh baik d masa dpan, -memprtimbngkn keterbtsan sumbr daya,
-menydri adanya kendala&limitasi, -menuju efisiensi&efektifitas. Konsep-konsep perencanaan :
-
Perencanaan transportasi adalah suatu proses mulai dari definisi masalah
hingga analisis dan evaluasi.
-
Perencanaan transportasi menaksir peluang, batasan sumber daya untuk
mengantisipasi masa depan.
-
Perencanaan transportasi hendaknya mempunyai perspektif jangka pendek
(kebutuhan yang mendesak mengenai sistem transportasi) dan jangka panjang
(memperhitungkan aktifitas berkesinambungan).
-
Evaluasi alternatif pilihan secara langsung dihubungkan dengan tujuan dasar
perencanaan.
-
Para pengambil keputusan (Decision Taker) selalu harus mempertahankan
syarat mobilitas, aksesibilitas dan memperluas/memodifikasi sistem transportasi
yang ada.
Hubungan TGL dg
transportasi : Tata guna lahan adalah (tata=pengaturan)sebuah
pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang dilakukan sesuai dengan kodisi
eksisting alam. Transportsi mnjd penghubung atar guna lahan. Bila terjd
peningktn kegiatn pd guna lahan, mka demand pd transportasi akn meningkt jg.
PApabila sistem tansportasi bermaslh/ tertutup maka akn trjd kemcetn. Model adalah
penyederhanaan representasi dunia nyata yang dapat digunakan untuk menganalisis
konsekuensi atau dampak dari suatu strategi atau kebijakan. Model digunakan
karena prediksi dapat dilakukan lebih cepat, murah dan beresiko rendah
dibandingkan implementasi dan monitoring secara langsung di lapangan. Tiga
hubungan diidentifikasi di dalam tiga variabel tersebut :
1. Polla
arus di dalam sistem transportasi dtentkn o/ sistem transportasi(T)&
sistem (A).
2. Pola
arus (F) berdampak thp prubhn di dlm sistem(A) melalui pola
pelayanan transportasi yg tersedia dan melalui sumber” daya yg dignakn di dlm penydian
pelayanan tsb.
3. Pola
arus (F) mempengaruhi permintaaan thdp sistem transportasi (T)
sebagai respon baik terhadap arus yang ada maupun arus yang akan terjadi,
dimana pihak swasta/industri/pengusaha dan pemerintah akan mengembangkan
pelayanan transportasi yang baru atau memperbaiki pelayanan transportasi
eksisting.
6 konsep keterkaitan
guna lahan dg transportasi
:
1. Aksesibilitas (Accessibility)
2. Bangkitan Perjalanan (Trip Generation)
3. Distribusi Perjalanan (Trip Distribution)
4. Pemilihan Moda (Modal Split/choice)
5. Pembebanan Lalu lintas (Traffic Asignment)
6. Teori Arus (kapasitas, volume, kepadatan,
kerapatan)
SOAL
1
Ada
dua gaya berlawanan yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan pemanfaatan
ruang, yaitu :
Gaya sentrifugal,
mendorong kegiatan berpindah dari kawasan (pusat kota) ke wilayah pinggiran.
Ada lima gaya yang bekerja dalam hal ini, yaitu :
-
Gaya ruang,
akibat meningkatnya kemacetan;
- Gaya tapak, kerugian akibat
pusat kota terlalu intensif;
- Gaya situasional, akibat jarak
bangunan dan alinemen fungsional yang tidak memuaskan;
- Gaya evolusi sosial, akibat
tingginya nilai lahan, pajak, dan keterbatasan berkembang;
-
Status dan
organisasi hunian, akibat bentuk fungsional yang
kedaluaersa, pola yang mengkristal, dan fasilitas transportasi yang tidak
memuaskan.
Gaya sentripetal,
bekerja menahan fungsi-fungsi tertentu di suatu kawasan (pusat kota) dan
menarik fungsi lainnya ke dalamnya. Gaya ini terjadi karena sejumlah kualitas
daya tarik kawasan (pusat kota), yaitu :
-
Daya tarik
(fisik) tapak, biasanya kualitas lansekap alami,
-
Kenyamanan
fungsional, merupakan hasil dari adanya aksesibilitas maksimum terhadap
wilayah metropolitan dan sekitarnya,
-
Daya tarik
fungsional, yaitu konsentrasi satu fungsi di pusat kota yang bekerja
sebagai magnet kuat yang menarik fungsi lainnya,
-
Gengsi fungsional,
yaitu berkembangnya reputasi (misalnya suatu jalan atau lokasi) akibat adanya
fungsi tertentu (restoran, toko, dll)
Struktur
kota, bentuk kota erat kaitannya dengan:
-Potensi:
yg memunculkan
-Kendala:
halanganyg bs diatasi
-Limitasi
kota : pembatasan, halangan yg tdk bisa diatasi, contoh:jalur hijau
•
Pertambahan
penduduk
•
Pembentukan kota
lebih ditentukan oleh masyarakat
•
Limitasi kemampuan
pemerintah
•
Kendala sumber
daya yang dihadapi masyarakat
•
Peran serta
masyarakat dalam memperbaiki kualitas kota
•
Standard pelayanan
kota (isu affordability, cost recovery,
equity, …)
•
Perencanaan kota
tdk dpt dibuat/dilaksanakan dg lancar
•
Limitasi kapasitas
institusi untuk implementasi program (technical skill, management capacity,
konflik kepentingan)
•
Limitasi dalam
melaksanakan peraturan
•
Pentingnya
inkrementalisme (misal dlm pembangunan fisik kota)
•
Situasi agenda dan
proses politik
•
Konflik sosial
antara kaum tradisionalis dengan modernis
•
Kompleksitas
hubungan sosial
•
Konflik
kepentingan pemukim tetap dengan yang
sementara
•
Kegiatan publik
yang tidak teratur
•
Pertumbuhan kota
yang tidak teratur/tidak terencana
•
Harga tanah yang
melonjak
•
Bangunan
berkepadatan tinggi/berteknologi
maju/pencakar langit
•
Peningkatan jumlah
dan jenis kendaraan
•
Perusakan lansekap
•
Penduduk yang
tidak bertempat tinggal
•
Keberadaan
penduduk miskin
•
Meningkatnya
masalah lingkungan
Ramalan
transportasi merupakan
metode perencanaan transportasi empat tahap suatu pendekatan perencanaan
transportasi klasik yang melalui empat tahapan perencanaan, dimulai
dengan bangkitan
perjalanan, distribusi
perjalanan, pilihan moda dan
pembebanan jaringan.
Perencanaan ini didasarkan guna lahan daerah studi, yang dibagi dalam zona analisis
lalu lintas.
Bangkitan perjalanan adalah langkah pertama dalam perencanaan transportasi empat tahap
(dikuti oleh distribusi perjalanan, pilihan
moda dan pembebanan jaringan), digunakan dalam
memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan di suatu zona dalam
analisis lalu
lintas. Fokus utama dalam analisis bangkitan perjalanan adalah dipemukiman, dan bahwa bangkitan
perjalanan adalah fungsi dari kegiatan sosial, ekonomi keluarga. Pada
tingkat zona analisis lalu lintas, tata
guna lahan akan menghasilkan atau membangkitkan perjalanan. Zone juga
merupakan tujuan perjalanan, menarik perjalanan. Analisis dari tarikan
perjalanan difokuskan kepada tata guna lahan yang bukan pemukiman.
Distribusi perjalanan adalah salah satu langkah dalam perencanaan transportasi empat tahap (Four step transport planning) yang berkaitan dengan distribusi jumlah perjalanan (trip) antara satu zona dengan zona lain. Model gravitasi dalam distribusi perjalanan: Model gravitasi sederhana &Model gravitasi yang dikembangkan
Pilihan moda adalah tahap ketiga dari perencanaan
transportasi empat tahap merupakan analisis terhadap pilihan moda dalam
melakukan perjalanan, apakah menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum,
menggunakan kendaraan pribadi bisa dengan berjalan kaki, bersepeda, sepeda motor atau mobil
sedang angkutan umum bisa becak, taxi,
bus
atau kereta api.
Pembebanan perjalanan atau disebut juga pembebanan lalu lintas adalah tahapan terakir dari perencanaan
transportasi empat tahap yang merupakan pilihan rute yang dipilih
dalam melakukan perjalanan dari satu zona ke zona lainnya. Rute
yang dipilih adalah rute yang ditempuh dengan waktu
yang paling cepat atau biaya yang paling murah.
Zona
analisis lalu lintas
adalah satu unit geografi yang
digunakan dalam pemodelan perencanaan
transportasi. Ukuran zona bervariariasi, untuk perangkat lunak
perencanaan perkotaan digunakan zona yang mencakup 3000 orang penduduk. Semakin kecil zonanya semakin
teliti hasil pemodelan, sepanjang data yang dikumpulkan melalui sampling
mempunyai ketelitian yang tinggi. Zona dibentuk dengan berbagai pertimbangan
berikut:
-
Penatagunaan tanah yang seragam,
-
Penduduk
yang tinggal dalam zona, zona dipusat kota lebih kecil dibanding
dengan zona dipinggiran kota,
-
Dilalui oleh jalan utama,
-
Tidak harus menggunakan batas administrasi
(kelurahan/RW
atau RT) sebagai batas zona
-
1.Trip Generation;
Prediksi frekuensi bangkitan atau tarikan pergerakan berdasarkan land use,
demografi, dan factor sosial-ekonomi lainnya
-
2.Trip
Distribution : Membuat pasangan antara sumber dan tujuan pergerakan, seringkali
dengan menggunakan Gravity Model.
-
3.Modal Choice /
Split : Menghitung proporsi pergerakan pada tiap pasangan sumber dan tujuan
pergerakan, dengan menggunakan sarana transportasi tertentu.
-
4.Route / Traffic
Assignment : Menentukan rute yang ditempuh oleh tiap moda transportasi pada
tiap-tiap pasangan sumber dan tujuan pergerakan.
Metode Uniform
Bentuk Umum:
Tid = tid *
E
Metode Average
Tid = tid * (Ei+Ed)/2
Metode Detroit
Tid = tid * (EixEd)/E
Metode Furnes
Tid = tid * (Eid)
wih keren loh isinya,,, salam kenal ya,,, saya dari lampung,,, ketut swandana
BalasHapusnih blog ku www.infoswandana.blogspot.com atau di website www.swandana.com
Makasih Mbak .
BalasHapus