BANGKITAN PERJALANAN (TRIP GENERATION) ZONA GIANYAR
Ni Putu Emmy Oktariani
(1291561024)
Jurusan Teknik Sipil Program
Pascasarjana, Universitas Udayana, Bali-Indonesia
Abstrak: Perkembangan
suatu kota tidak lepas dari faktor pertumbuhan penduduk dan sosioekonomi begitu
pula keadaan zona Gianyar yang mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan sosioekonomi berdampak
pada meningkatnya kebutuhan perjalanan ke tempat-tempat aktivitas yang berada
di pusat zona maupun di luar pusat zona atau wilayah Gianyar. Untuk memenuhi
kebutuhan akan aktivitas mengakibatkan terjadinya kebutuhan pergerakan dari
suatu kawasan permukiman menuju pusat aktivitas yang berada di dalam atau
diluar suatu zona. Zona Gianyar
merupakan kawasan dengan jumalah kepala keluarga berdasarkan data BPS tahun
2011 sebesar 96.477 kepala keluarga. Zona Gianyar juga merupakan daerah
pariwisata yang mengakibatkan tarikan perjalanan yang letaknya berdekatan
dengan pusat-pusat kota yaitu zona Denpasar, zona Badung serta zona Tabanan.
Dengan lokasi kawasan yang beredekatan tersebut akan menimbulkan pergerakan
yang menuju pusat-pusat kota. Untuk itu perlu dilakukan analisa guna mengetahui
besar bangkitan perjalanan yang terjadi. Untuk menganalisa bangkitan yang
terjadi digunakan Metode Analisa Klasifikasi Silang atau Analisa Kategori yang
dengan 3 variabel bebas yaitu tingkat pendapatan, pemilikan kendaraan dan
ukuran rumah tangga. Analisis dilakukan pada 7 kecamatan yang ada pada zona
Gianyar. Dari hasil analisa yang terjadi didapatkan total bangkitan perjalanan zona
Gianyar pada tahun 2012 sebesar 18.058.672,90 perjalanan per hari, dengan bangkitan
perjalanan terbesar pada kecamatan Gianyar sebesar 5.563.008,71, hal ini sesuai
dengan jumlah kepala keluarga terbesar pada kecamatan Gianyar. Berdasarkan
faktor pertumbuhan penduduk dari tahun 2009 sampai 2010 per Kecamatan pada zona
Gianyar, dilakukan prediksi bangkitan perjalanan pada tahun 2017 pada zona
Gianyar sebesar 19.346.972,68 perjalanan per hari.
Kata kunci : Bangkitan
Perjalanan (Trip Generation), Zona
Gianyar
PENDAHULUAN
Perencanaan
transportasi merupakan suatu usaha pemikiran secara rasionil untuk mencapai
kebutuhan baru dimasa yang akan datang, serta dibatasi oleh faktor waktu, ruang
dan sumber daya. Perencanaan transportasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan kota atau perencanaan daerah
karena sangat mempengaruhi perkembangan kota.
Kegiatan masyarakat untuk beraktivitas menyebabkan
timbulnya bangkitan-bangkitan perjalanan yang dapat membebani jalur-jalur
jaringan jalan menuju pusat-pusat kegiatan. Meningkatnya jumlah perjalanan sebagai akibat dari laju pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, peningkatan jumlah kendaraan
bermotor, dan terbatasnya jaringan jalan yang ada. Tidak seimbangnya sisteim
kegiatan dari suatu tata guna lahan, sistem jaringan dan sistem pergerakan
transportasi merupakan sebuah rantai yang akan terus berlanjut sebagai akibat
dari perkembangan kota yang dinamis.
Bangkitan perjalanan adalah langkah pertama dalam perencanaan transportasi empat tahap
(dikuti oleh distribusi perjalanan, pilihan
moda dan pembebanan jaringan), digunakan dalam
memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan di suatu zona dalam
analisis lalu
lintas. Tujuan pemodelan bangkitan perjalanan adalah untuk menghasilkan
hubungan yang mengkaitkan tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang
diproduksi (meninggalkan) zona atau ditarik (memasuki) suatu zone tertentu.
Untuk
mengetahui besarnya bangkitan perjalan suatu zona perlu dilakukan survei
rumah tangga berupa wawancara keluarga, untuk mendapatkan informasi pola
perjalanan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, informasi mengenai
sosial, ekonomi keluarga.
TINJAUAN
PUSTAKA
Perencanaan
dan Disain Survei
a.
Pengumpulan Data
Dalam
penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari
mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer)
atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder). Metode
Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Dalam
memperoleh data bangkitan perjalanan zona Gianyar dilakukan survei wawancara
rumah tangga.
b.
Penentuan Jumlah Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian,
dimana sampel merupakan bagian dari populasi. Untuk survai bangkitan perjalanan
pada zone Gianyar, didasarkan pada wawancara rumah tangga dengan sistem sampel.
Tujuan sampel dalam hal ini adalah untuk mengestimasi kualitas data yang
diperoleh dan untuk merepresentasikan keseluruhan populasi sesuai tujuan
analisis, maka perlu didesain sampelnya. Besarnya sampel yang dibutuhkan dapat
ditentukan dengan mengaplikasikan rumus, sebagai berikut, (Dajan, 1986) :
N = (z·SD / SE)2
Keterangan :
N = jumlah
sampel
SD = standar
deviasi dari parameter
SE = standar
error yang dapat diterima untuk parameter
z = ketetapan
berdasarkan tingkat ketelitian 90% (nilai tabel = 1,65)
Pada
analisis, dalam menentukan jumlah sampel dengan rumus Dajan tersebut, terlebih
dahulu diperlukan data besaran standar deviasi (SD) dari survai pendahuluan
untuk menentukan besarnya jumlah sampel yang sebenarnya dengan spesifikasi
ketelitian 90%.
c.
Penentuan Sampel Diantara Populasi (Sampling)
Dalam sampling wawancara rumah tangga setiap anggota
populasi dalam survai mempunyai probabilitas yang sama untuk mewakili sebagai
sampel. Sampel akan diambil secara random dan proporsional sesuai jumlah Kepala
Keluarga (KK) pada masing-masing zona dan sebarannya untuk masing-masing zona
didistribusikan secara merata dan disesuaikan dengan luas area terbangun pada
zona yang diwakili.
d.
Peralatan dan Perlengkapan Survei
Berdasarkan jenis survei Rumah Tangga (Keluarga) yang
akan dilakukan, maka Rumah Tangga dapat didefinisikan sebagai seseorang atau
segrup orang atau organisasi keluarga termasuk pembantu dan pengunjung yang
tinggal bersama dan menjadi satu unit dapur. Tujuan survei berbasis Rumah
Tangga ini semata-mata untuk mendapatkan data karakteristik keluarga termasuk
bangkitan perjalanan hariannya. Survei wawancara yang mempergunakan kuesioner ini
selanjutnya untuk mendapatkan bangkitan perjalanan dari suatu zona Gianyar.
Empat pertanyaan utama dalam kuesioner yang merepresentasikan kebutuhan data
untuk analisis bangkitan perjalanan ini, dapat dilihat pada Gambar 1. di bawah.
Gambar 1. Kuesioner untuk survei wawancara rumah
tangga.
Model
Bangkitan Perjalanan
Model
dapat didefinisikan sebagai bentuk penyederhanaan suatu realita (dunia yang
sebenarnya) (Tamin, 2000). Pembentukan model dimaksudkan untuk memberikan
penjelasan, pengertian serta peramalan. Tujuan pemodelan dari besarnya
bangkitan perjalanan adalah untuk memperoleh formulasi matematis yang dapat
digunakan untuk mengestimasi besarnya bangkitan pergerakan berdasarkan zona.
Untuk zona yang diteliti, survei menyediakan informasi berdasarkan observasi
tentang besarnya jumlah bangkitan pergerakan, dan variable sosio-ekonomi yang
akan digunakan untuk pemodelan bangkitan perjalanan. Pemodelan bangkitan
perjalanan dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan. Pendekatan yang umum
digunakan untuk pemodelan bangkitan perjalanan adalah dengan menggunakan
analisis kategori atau klasifikasi silang.
Metode
Analisis Kategori atau Klasifikasi Silang
Metode
analisis kategori dikembangkan pertama sekali pada The Puget Sound Transportation Study pada tahun 1964. Metode ini
didasarkan pada keterkaitan antara terjadinya pergerakan dengan atribut rumah
tangga. Tiap bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil dalam waktu tertentu
untuk stratifikasi rumah tangga tertentu, permasalahannya adalah memerlukan data
yang besar misal, jumlah rumah tangga dalam setiap kelas, tidak ada
interpolasi, tidak ada uji statistik yang dapat mendukung. Namun, keuntungannya
adalah pengelompokan klasifikasi silang tidak tergantung kepada sistem zona,
Tidak ada asumsi awal yang harus diambil mengenai bentuk hubungan, hubungan
tersebut berbeda-beda untuk setiap kelompok, perbedaan ukuran rumah tangga yang
mempunyai 1 kendaraan dengan 2 kendaraan akan berbeda. Variabel yang digunakan
dalam analisa kategori adalah:
1.
Ukuran rumah tangga
(jumlah orang dalam satu dapur)
2.
Kepemilikan
kendaraan
3.
Pendapatan Rumah
tangga
METODELOGI
Studi
Kepustakaan
Studi
literature dimaksudkan untuk mendapatkan landasan-landasan teoritis sehubungan
dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Berbagai kajian tentang bangkitan
lalu-lintas, yang merupakan bagian dari sistim transportasi empat tahap, dibahas
guna dijadikan suatu kerangka kerja dari penelitian ini. Proses identifikasi
variabel-variabel penelitian tersebut didasarkan pada suatu pola yang menggambarkan
prilaku penduduk pada zona Gianyar dalam melakukan perjalanan. Ada empat variabel
yang menjadi dasar proses identifikasi, yaitu jumlah anggota dalam rumah tangga
(homehold), pemilikan kendaraan (car ownership), penghasilan keluarga (income percapita), dan tujuan perjalanan
(trip rate).
Pengumpulan
Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metoda survei wawancara
rumah tangga atau disebut juga home
interview survey merupakan survei untuk mengumpulkan data perjalanan yang
dilakukan setiap anggota keluarga pada hari yang normal. Hari normal adalah
hari senin, selasa, rabu dan kamis. Wawancara rumah tangga dilakukan dengan
maksud untuk mendapatkan informasi langsung perihal daftar pertanyaan yang
terdapat pada lembar kuisioner.
Untuk survei bangkitan perjalanan pada zona Gianyar,
pengumpulan data didasarkan pada wawancara rumah tangga dengan sistem sampel.
Sampel akan diambil secara random dan proporsional sesuai jumlah kepala
keluarga (KK) pada masing-masing zona dan sebarannya untuk masing-masing zona didistribusikan
secara merata dan disesuaikan dengan luas area terbangun pada zona yang
diwakili. Tujuan sampel dalam hal ini adalah untuk mengestimasi kualitas data
yang diperoleh dan untuk merepresentasikan keseluruhan populasi sesuai tujuan
analisis.
Analisis
Data
Data
bangkitan perjalanan dianalisis menggunakan model analisis kategori. Analisis
dilakukan untuk perencanaan transportasi dengan melakukan studi terhadap
bangkitan perjalanan, yaitu jumlah perjalanan yang dihasilkan oleh kepala keluarga
(KK) yang tinggal di zona Gianyar. Tahapan perhitungan metode analisis kategori
adalah :
a.
Ketiga variabel
tersebut yaitu ukuran rumah tangga (jumlah orang dalam satu dapur), kepemilikan
kendaraan serta pendapatan rumah tangga di stratifikasi (pengelompokan data).
b.
Setiap rumah
tangga dicocokkan untuk setiap kategori.
c.
Rata-rata tingkat
bangkitan perjalanan dihitung untuk setiap kategori dengan menggunakan data
rumah tangga (dengan membagi jumlah perjalanan yang dihasilkan untuk setiap
kategori, dengan jumlah rumah tangga dalam kategori tersebut).
Untuk memperediksi bangkitan perjalanan adalah dengan
mengalikan jumlah bangkitan perjalanan dengan faktor pertumbuhan penduduk. Hasil
akhir dari analisis ini adalah model bangkitan perjalanan. Dengan mempergunakan
model tersebut, maka dapat diperoleh besarnya bangkitan perjalanan yang terjadi
pada tahun pengamatan (tahun 2012) dan prediksi bangkitan 5 tahun
mendatang (tahun 2017).
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Data
Bangkitan Perjalanan
Berdasarkan
data BPS kabupaten Gianyar tahun 2011, zona Gianyar memiliki jumlah kepala
keluarga (KK) sebesar 96.477 yang tersebar di tujuh kecamatan seperti terlihat
pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Data jumlah KK
serta luas wilayah
Selanjutnya dilakukan survei pendahuluan (pilot survey) yaitu survei skala kecil
yang dilakukan sebelum pelaksanaan survei menyeluruh. Tujuan survei pendahuluan
adalah untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan pada survei sesungguhnya.
Langkah-langkah perhitungan jumlah sampel survei bangkitan perjalanan pada setiap
kecamatan sebagai berikut :
1.
Kecamatan Sukawati
Banyaknya
sampel pilot survei adalah 24 sampel seperti pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Sukawati
Perhitungan statistik dalam penentuan jumlah sampel
secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 3 berikut :
Tabel 3. Perhitungan jumlah
sampel
Berdasarkan
parameter tersebut dapat dihitung :
- Rata-rata (Mean) sampel
- Standar deviasi (SD)
- Pada tingkat ketelitian 90%(nilai tabel z = 1,65) maka
diperoleh :
SE = 0,10 x mean
parameter
SE = 0,10 x 4,7917
SE = 0,4792
Secara
matematis, besarnya jumlah sampel dari suatu populasi dapat dihitung sebagai
berikut :
N = (z·SD / SE)2
N = (1,65 x 1,3222/ 0,4792 )2
N = 20.7301 ~ 21
Jadi besarnya jumlah
rumah tangga yang disurvei sebagai sampel sebanyak 21 KK.
2.
Kecamatan Blahbatuh
Banyaknya
sampel pilot survei adalah 18 sampel seperti pada tabel 4 berikut :
Tabel 4. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Blahbatuh
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan
cara yang sama, sehingga perhitungan statistik dalam penentuan jumlah sampel
secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 5 berikut :
Tabel 5. Perhitungan jumlah
sampel kecamatan Blahbatuh
Jadi besarnya jumlah rumah
tangga yang disurvei sebagai sampel pada kecamatan Blahbatuh sebanyak 16 KK.
3.
Kecamatan Gianyar
Banyaknya
sampel pilot survei adalah 24 sampel seperti pada tabel 6 berikut :
Tabel 6. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Gianyar
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan
cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 7 berikut :
Tabel 7. Perhitungan jumlah
sampel kecamatan Gianyar
Jadi besarnya jumlah
rumah tangga yang disurvei sebagai sampel pada kecamatan Gianyar sebanyak 24
KK.
4.
Kecamatan Tampaksirirng
Banyaknya
sampel pilot survei adalah 16 sampel seperti pada tabel 8 berikut :
Tabel 8. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Tampaksirirng
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan
cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 9 berikut :
Tabel 9. Perhitungan jumlah
sampel kecamatan Tampaksirirng
Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei
sebagai sampel pada kecamatan Tampaksirirng sebanyak 15 KK.
5.
Kecamatan Ubud
Banyaknya
sampel pilot survei adalah 24 sampel seperti pada tabel 10 berikut :
Tabel 10. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Ubud
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan
cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 11 berikut :
Tabel 11. Perhitungan jumlah
sampel kecamatan Ubud
Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei
sebagai sampel pada kecamatan Ubud sebanyak 19 KK.
6.
Kecamatan Tegallalang
Banyaknya
sampel pilot survei adalah 14 sampel seperti pada tabel 12 berikut :
Tabel 12. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Tegallalang
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan
cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 13 berikut :
Tabel 13. Perhitungan jumlah
sampel kecamatan Tegallalang
Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei
sebagai sampel pada kecamatan Tegallalang sebanyak 14 KK.
7.
Kecamatan Payangan
Banyaknya
sampel pilot survei adalah 18 sampel seperti pada tabel 14 berikut :
Tabel 14. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Payangan
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan
cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 15 berikut :
Tabel 15. Perhitungan jumlah
sampel kecamatan Payangan
Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei
sebagai sampel pada kecamatan Payangan sebanyak 13 KK.
Perhitungan
Bangkitan Perjalanan
Berdasarkan
survei pendahuluan diperoleh besarnya jumlah sampel yang akan mewakili
populasi. Sampel akan diambil secara random dan proporsional sesuai jumlah
kepala kelurga pada masing-masing kecamatan dan sebarannya disesuaikan,
didistribusikan secara merata sesuai luas wilayah per kecamatan pada zona
Gianyar seperti pada Gambar 2 berikut :
Gambar 2. Peta penyebaran sampel
zona Gianyar
Pada gambar diatas menjelaskan daerah studi penelitian.
Dilakukan penentuan lokasi titik-titik pusat kecamatan pada zona Gianyar.
Penentuan pusat-pusat kegiatan serta prasarana jaringan jalan antar kecamatan
pada zona Gianyar dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan
survei wawancara rumah tangga sesuai dengan variabel yang digunakan dalam
analisis kategori, dilakukan analisis bangkitan perjalanan per kecamatan pada
tahun 2012. Selain itu, dilakukan prediksi bangkitan perjalanan 10 tahun yang
akan datang yaitu tahun 2022 dengan menggunakan faktor pertumbuhan penduduk. Persentase
pertumbuhan penduduk (i) zona Gianyar per kecamatan berdasarkan BPS Kabupaten
Gianyar tahun 2009 sampai 2010 seperti pada Tabel 16 berikut :
Tabel 16. Pertumbuhan
penduduk zona Gianyar
1.
Kecamatan Sukawati
Rekap hasil survei kecamatan Sukawati
seperti pada Tabel 17 berikut :
Tabel 17. Rekap hasil survei
kecamatan Sukawati
Stratifikasi variabel
seperti pada Tabel 18 berikut :
Tabel 18.
Stratifikasi variabel kecamatan Sukawati
Perhitungan Bangkitan
Perjalanan Kecamatan Sukawati pada Tabel 19 berikut :
Tabel 19. Perhitungan
bangkitan perjalanan kecamatan Sukawati
Total bangkitan
perjalanan kecamatan Sukawati sebesar 4.199.167,19 perjalanan per hari.
Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,3720%
TG
2012 = 4.199.167,19(1+0,01372)2
TG
2012 = 4.315.182,78 perjalanan per hari.
Prediksi bangkitan
perjalanan kecamatan Sukawati pada tahun 2022 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,3720%
TG
2022 = 4.315.182,78 (1+0,01372)5
TG
2022 = 4.619.439,36 perjalanan per hari.
2.
Kecamatan Blahbatuh
Rekap hasil survei kecamatan Blahbatuh
seperti pada Tabel 20 berikut :
Tabel 20.
Rekap hasil survei kecamatan Blahbatuh
Stratifikasi variabel
seperti pada Tabel 21 berikut :
Tabel 21. Stratifikasi
variabel kecamatan Blahbatuh
Perhitungan Bangkitan
Perjalanan Kecamatan Blahbatuh pada Tabel 22 berikut :
Tabel 22. Perhitungan
bangkitan perjalanan kecamatan Blahbatuh
Total bangkitan
perjalanan kecamatan Blahbatuh sebesar 2.000.376,00 perjalanan per hari.
Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,6100%
TG
2012 = 2.000.376,00(1+0,0161)2
TG
2012 = 2.065.306,62 perjalanan per hari.
Prediksi bangkitan
perjalanan kecamatan Blahbatuh pada tahun 2022 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,6100%
TG
2022 = 2.065.306,62 (1+0,0161)5
TG
2022 = 2.237.004,18 perjalanan per hari.
3.
Kecamatan Gianyar
Rekap hasil survei
kecamatan Gianyar seperti pada Tabel 23 berikut :
Tabel 23. Rekap hasil survei
kecamatan Gianyar
Stratifikasi variabel seperti
pada Tabel 24 berikut :
Tabel 24. Stratifikasi
variabel kecamatan Gianyar
Perhitungan Bangkitan
Perjalanan Kecamatan Gianyar pada Tabel 24 berikut :
Tabel 24. Perhitungan
bangkitan perjalanan kecamatan Gianyar
Total bangkitan
perjalanan kecamatan Gianyar sebesar 5.451.776,00 perjalanan per hari.
Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,0150%
TG
2012 = 5.451.776,00(1+0,01015)2
TG
2012 = 5.563.008,71 perjalanan per hari.
Prediksi bangkitan
perjalanan kecamatan Gianyar pada tahun 2022 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,0150%
TG
2022 = 5.563.008,71 (1+0,01015)5
TG
2022 = 5.851.121,02 perjalanan per hari.
4.
Kecamatan Tampaksiring
Rekap hasil survei kecamatan Tampaksiring
seperti pada Tabel 25 berikut :
Tabel 25. Rekap hasil survei
kecamatan Tampaksiring
Stratifikasi variabel
seperti pada Tabel 26 berikut :
Tabel 26.
Stratifikasi variabel kecamatan Tampaksiring
Perhitungan Bangkitan
Perjalanan Kecamatan Tampaksiring pada Tabel 27 berikut :
Tabel 27. Perhitungan
bangkitan perjalanan kecamatan Tampaksiring
Total bangkitan
perjalanan kecamatan Tampaksiring sebesar 1.225.043,00 perjalanan per hari.
Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,0160%
TG
2012 = 1.225.043,00(1+0,01016)2
TG
2012 = 1.250.062,33 perjalanan per hari.
Prediksi bangkitan
perjalanan kecamatan Tampaksiring pada tahun 2022 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,0160%
TG
2022 = 1.250.062,33(1+0,01016)5
TG
2022 = 1.314.869,06 perjalanan per hari.
5.
Kecamatan Ubud
Rekap hasil survei kecamatan Ubud
seperti pada Tabel 28 berikut :
Tabel 28. Rekap hasil survei
kecamatan Ubud
Stratifikasi variabel
seperti pada Tabel 29 berikut :
Tabel 29.
Stratifikasi variabel kecamatan Ubud
Perhitungan Bangkitan
Perjalanan Kecamatan Ubud pada Tabel 30 berikut :
Tabel 30. Perhitungan
bangkitan perjalanan kecamatan Ubud
Total bangkitan
perjalanan kecamatan Ubud sebesar 3.108.105,00 perjalanan per hari. Bangkitan
perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,9500%
TG
2012 = 3.108.105,00 (1+0,0195)2
TG
2012 = 3.230.502,95 perjalanan per hari.
Prediksi bangkitan
perjalanan kecamatan Ubud pada tahun 2022 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,9500%
TG
2022 = 3.230.502,95(1+0,0195)5
TG
2022 = 3.558.002,86 perjalanan per hari.
6.
Kecamatan Tegallalang
Rekap hasil survei kecamatan Tegallalang
seperti pada Tabel 31 berikut :
Tabel 31. Rekap hasil survei
kecamatan Tegallalang
Stratifikasi variabel
seperti pada Tabel 32 berikut :
Tabel 32.
Stratifikasi variabel kecamatan Tegallalang
Perhitungan Bangkitan
Perjalanan Kecamatan Tegallalang pada Tabel 33 berikut :
Tabel 33. Perhitungan
bangkitan perjalanan kecamatan Tegallalang
Total bangkitan
perjalanan kecamatan Tegallalang sebesar 903.168,00 perjalanan per hari.
Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,5678%
TG
2012 = 903.168,00(1+0,015678)2
TG
2012 = 931.709,73 perjalanan per hari.
Prediksi bangkitan
perjalanan kecamatan Tegallalang pada tahun 2022 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,5678%
TG
2022 = 931.709,73(1+0,015678)5
TG
2022 = 1.007.072,79 perjalanan per hari.
7.
Kecamatan Payangan
Rekap hasil survei kecamatan Payangan
seperti pada Tabel 34 berikut :
Tabel 34. Rekap hasil survei
kecamatan Payangan
Stratifikasi variabel
seperti pada Tabel 35 berikut :
Tabel 35. Stratifikasi
variable kecamatan Payangan
Perhitungan Bangkitan
Perjalanan Kecamatan Payangan pada Tabel 36 berikut :
Tabel 36. Perhitungan
bangkitan perjalanan kecamatan Payangan
Total bangkitan perjalanan
kecamatan Payangan sebesar 681.472,00 perjalanan per hari. Bangkitan perjalanan
pada tahun 2012 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,5600%
TG
2012 = 681.472,00(1+0,0156)2
TG
2012 = 702.899,77 perjalanan per hari.
Prediksi bangkitan
perjalanan kecamatan Payangan pada tahun 2022 adalah :
Tn = T(1+i)n
i(2009-2010) = 1,5600%
TG
2022 = 702.899,77(1+0,0156)5
TG
2022 = 759.463,42 perjalanan per hari.
PENUTUP
Simpulan
Bangkitan perjalanan adalah langkah
pertama dalam perencanaan transportasi empat tahap yang dikuti oleh distribusi
perjalanan, pilihan moda dan
pembebanan jaringan,
digunakan dalam memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan di
suatu zona dalam analisis lalu lintas. Berdasarkan data yang diperoleh dengan melakukan
wawancara rumah tangga pada tujuh kecamatan yang berada pada zona Gianyar,
kemudian analisis yang telah dilakukan menggunakan metode analisis kategori,
diperoleh bangkitan perjalanan pada tahun 2012 serta prediksi bangkitan pada
tahun 2017 dengan spesifikasi ketelitian pengambilan jumlah sampel sebesar 90%
dapat ditunjukkan pada Tabel 37 berikut :
Tabel 37. Bangkitan
perjalanan zona Gianyar
Saran
Besarnya
bangkitan perjalanan pada zona Gianyar diharapkan mampu mengetahui dan mengestimasi besarnya pergerakan yang
keluar dari zona tersebut sehingga nantinya dapat dilakukan forecasting untuk mengantisipasi
permasalahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Untuk
mengetahui besarnya bangkitan perjalan suatu zona perlu dilakukan survei
asal tujuan berupa wawancara keluarga, untuk mendapatkan informasi pola
perjalanan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, informasi mengenai
sosial, ekonomi keluarga memerlukan pendekatan langsung kepada masyarakat
sehingga membutuhkan biaya dan data yang cukup besar agar hasil yang diharapkan
mampu mempresentasikan kondisi sosioekonomi penyebab terjadinya bangkitan
perjalanan.
Analisis
bangkitan perjalanan diharapkan wajib dilakukan untuk
setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur
yang akan menimbulkan bangkitan dan tujuan perjalanan.
DAFTAR PUSTAKA
Admadilaga,Adi.2011.Analisis
Kategori/Klasifikasi Silang.
http://kampuzsipil.blogspot.com/2011/12/analisa-kategoriklasifikasi-silang.html
Diakses tanggal 23/10/2012
Badan
Pusat Statistik Kabupaten Gianyar. 2012. Penduduk Gianyar 2010.
http://gianyarkab.bps.go.id/pertumb_penduduk.php
Diakses tanggal 11/10/2012
Badan
Pusat Statistik Kabupaten Gianyar. 2011. Gianyar Dalam Angka (Gianyar in Figures 2011).
http://www.scribd.com/doc/90723908/Gianyar-Dalam-Angka
Diakses tanggal 12/10/2012
Suweda,Wayan.2007. Perencanaan Transportasi, Laboratorium
Transportasi Program Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas Udayana,Denpasar.
Tamin, O.Z.
2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung.
Yulianto,Andi.2003.
Analisis Bangkitan Perjalanan dengan Metode Klasifikasi Silang (Studi Kasus
Kawasan Perumnas Sawojajar dam Pakis).
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2003-andiyulian-586&newtheme=green
Diakses tanggal 23/10/201
LAMPIRAN
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar