Senin, 03 Desember 2012

BANGKITAN PERJALANAN KOTA GIANYAR


BANGKITAN PERJALANAN (TRIP GENERATION) ZONA GIANYAR

Ni Putu Emmy Oktariani (1291561024)
Jurusan Teknik Sipil Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Bali-Indonesia

Abstrak: Perkembangan suatu kota tidak lepas dari faktor pertumbuhan penduduk dan sosioekonomi begitu pula keadaan zona Gianyar yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan sosioekonomi berdampak pada meningkatnya kebutuhan perjalanan ke tempat-tempat aktivitas yang berada di pusat zona maupun di luar pusat zona atau wilayah Gianyar. Untuk memenuhi kebutuhan akan aktivitas mengakibatkan terjadinya kebutuhan pergerakan dari suatu kawasan permukiman menuju pusat aktivitas yang berada di dalam atau diluar suatu zona.  Zona Gianyar merupakan kawasan dengan jumalah kepala keluarga berdasarkan data BPS tahun 2011 sebesar 96.477 kepala keluarga. Zona Gianyar juga merupakan daerah pariwisata yang mengakibatkan tarikan perjalanan yang letaknya berdekatan dengan pusat-pusat kota yaitu zona Denpasar, zona Badung serta zona Tabanan. Dengan lokasi kawasan yang beredekatan tersebut akan menimbulkan pergerakan yang menuju pusat-pusat kota. Untuk itu perlu dilakukan analisa guna mengetahui besar bangkitan perjalanan yang terjadi. Untuk menganalisa bangkitan yang terjadi digunakan Metode Analisa Klasifikasi Silang atau Analisa Kategori yang dengan 3 variabel bebas yaitu tingkat pendapatan, pemilikan kendaraan dan ukuran rumah tangga. Analisis dilakukan pada 7 kecamatan yang ada pada zona Gianyar. Dari hasil analisa yang terjadi didapatkan total bangkitan perjalanan zona Gianyar pada tahun 2012 sebesar 18.058.672,90 perjalanan per hari, dengan bangkitan perjalanan terbesar pada kecamatan Gianyar sebesar 5.563.008,71, hal ini sesuai dengan jumlah kepala keluarga terbesar pada kecamatan Gianyar. Berdasarkan faktor pertumbuhan penduduk dari tahun 2009 sampai 2010 per Kecamatan pada zona Gianyar, dilakukan prediksi bangkitan perjalanan pada tahun 2017 pada zona Gianyar sebesar 19.346.972,68 perjalanan per hari.

Kata kunci : Bangkitan Perjalanan (Trip Generation), Zona Gianyar




PENDAHULUAN
               
                Perencanaan transportasi merupakan suatu usaha pemikiran secara rasionil untuk mencapai kebutuhan baru dimasa yang akan datang, serta dibatasi oleh faktor waktu, ruang dan sumber daya. Perencanaan transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan kota atau perencanaan daerah karena sangat mempengaruhi perkembangan kota.
                Kegiatan masyarakat untuk beraktivitas menyebabkan timbulnya bangkitan-bangkitan perjalanan yang dapat membebani jalur-jalur jaringan jalan menuju pusat-pusat kegiatan. Meningkatnya jumlah perjalanan sebagai akibat dari laju pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, peningkatan jumlah kendaraan bermotor, dan terbatasnya jaringan jalan yang ada. Tidak seimbangnya sisteim kegiatan dari suatu tata guna lahan, sistem jaringan dan sistem pergerakan transportasi merupakan sebuah rantai yang akan terus berlanjut sebagai akibat dari perkembangan kota yang dinamis.
                Bangkitan perjalanan adalah langkah pertama dalam perencanaan transportasi empat tahap (dikuti oleh distribusi perjalanan, pilihan moda dan pembebanan jaringan), digunakan dalam memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan di suatu zona dalam analisis lalu lintas. Tujuan pemodelan bangkitan perjalanan adalah untuk menghasilkan hubungan yang mengkaitkan tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang diproduksi (meninggalkan) zona atau ditarik (memasuki) suatu zone tertentu.
                Untuk mengetahui besarnya bangkitan perjalan suatu zona perlu dilakukan survei rumah tangga berupa wawancara keluarga, untuk mendapatkan informasi pola perjalanan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, informasi mengenai sosial, ekonomi keluarga.


TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan dan Disain Survei
a.      Pengumpulan Data
            Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder). Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Dalam memperoleh data bangkitan perjalanan zona Gianyar dilakukan survei wawancara rumah tangga.

b.      Penentuan Jumlah Sampel
            Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian, dimana sampel merupakan bagian dari populasi. Untuk survai bangkitan perjalanan pada zone Gianyar, didasarkan pada wawancara rumah tangga dengan sistem sampel. Tujuan sampel dalam hal ini adalah untuk mengestimasi kualitas data yang diperoleh dan untuk merepresentasikan keseluruhan populasi sesuai tujuan analisis, maka perlu didesain sampelnya. Besarnya sampel yang dibutuhkan dapat ditentukan dengan mengaplikasikan rumus, sebagai berikut, (Dajan, 1986) :
N = (z·SD / SE)2
Keterangan :
N     =    jumlah sampel
SD   =    standar deviasi dari parameter
SE   =    standar error yang dapat diterima untuk parameter
z      =    ketetapan berdasarkan tingkat ketelitian 90% (nilai tabel = 1,65)

                Pada analisis, dalam menentukan jumlah sampel dengan rumus Dajan tersebut, terlebih dahulu diperlukan data besaran standar deviasi (SD) dari survai pendahuluan untuk menentukan besarnya jumlah sampel yang sebenarnya dengan spesifikasi ketelitian 90%.

c.       Penentuan Sampel Diantara Populasi (Sampling)
Dalam sampling wawancara rumah tangga setiap anggota populasi dalam survai mempunyai probabilitas yang sama untuk mewakili sebagai sampel. Sampel akan diambil secara random dan proporsional sesuai jumlah Kepala Keluarga (KK) pada masing-masing zona dan sebarannya untuk masing-masing zona didistribusikan secara merata dan disesuaikan dengan luas area terbangun pada zona yang diwakili.

d.      Peralatan dan Perlengkapan Survei
Berdasarkan jenis survei Rumah Tangga (Keluarga) yang akan dilakukan, maka Rumah Tangga dapat didefinisikan sebagai seseorang atau segrup orang atau organisasi keluarga termasuk pembantu dan pengunjung yang tinggal bersama dan menjadi satu unit dapur. Tujuan survei berbasis Rumah Tangga ini semata-mata untuk mendapatkan data karakteristik keluarga termasuk bangkitan perjalanan hariannya. Survei wawancara yang mempergunakan kuesioner ini selanjutnya untuk mendapatkan bangkitan perjalanan dari suatu zona Gianyar. Empat pertanyaan utama dalam kuesioner yang merepresentasikan kebutuhan data untuk analisis bangkitan perjalanan ini, dapat dilihat pada Gambar 1. di bawah.
 
Gambar 1. Kuesioner untuk survei wawancara rumah tangga.

Model Bangkitan Perjalanan
            Model dapat didefinisikan sebagai bentuk penyederhanaan suatu realita (dunia yang sebenarnya) (Tamin, 2000). Pembentukan model dimaksudkan untuk memberikan penjelasan, pengertian serta peramalan. Tujuan pemodelan dari besarnya bangkitan perjalanan adalah untuk memperoleh formulasi matematis yang dapat digunakan untuk mengestimasi besarnya bangkitan pergerakan berdasarkan zona. Untuk zona yang diteliti, survei menyediakan informasi berdasarkan observasi tentang besarnya jumlah bangkitan pergerakan, dan variable sosio-ekonomi yang akan digunakan untuk pemodelan bangkitan perjalanan. Pemodelan bangkitan perjalanan dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan. Pendekatan yang umum digunakan untuk pemodelan bangkitan perjalanan adalah dengan menggunakan analisis kategori atau klasifikasi silang.
               
Metode Analisis Kategori atau Klasifikasi Silang

                Metode analisis kategori dikembangkan pertama sekali pada The Puget Sound Transportation Study pada tahun 1964. Metode ini didasarkan pada keterkaitan antara terjadinya pergerakan dengan atribut rumah tangga. Tiap bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil dalam waktu tertentu untuk stratifikasi rumah tangga tertentu, permasalahannya adalah memerlukan data yang besar misal, jumlah rumah tangga dalam setiap kelas, tidak ada interpolasi, tidak ada uji statistik yang dapat mendukung. Namun, keuntungannya adalah pengelompokan klasifikasi silang tidak tergantung kepada sistem zona, Tidak ada asumsi awal yang harus diambil mengenai bentuk hubungan, hubungan tersebut berbeda-beda untuk setiap kelompok, perbedaan ukuran rumah tangga yang mempunyai 1 kendaraan dengan 2 kendaraan akan berbeda. Variabel yang digunakan dalam analisa kategori adalah:
1.    Ukuran rumah tangga (jumlah orang dalam satu dapur)
2.    Kepemilikan kendaraan
3.    Pendapatan Rumah tangga


METODELOGI

Studi Kepustakaan
                Studi literature dimaksudkan untuk mendapatkan landasan-landasan teoritis sehubungan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Berbagai kajian tentang bangkitan lalu-lintas, yang merupakan bagian dari sistim transportasi empat tahap, dibahas guna dijadikan suatu kerangka kerja dari penelitian ini. Proses identifikasi variabel-variabel penelitian tersebut didasarkan pada suatu pola yang menggambarkan prilaku penduduk pada zona Gianyar dalam melakukan perjalanan. Ada empat variabel yang menjadi dasar proses identifikasi, yaitu jumlah anggota dalam rumah tangga (homehold), pemilikan kendaraan (car ownership), penghasilan keluarga (income percapita), dan tujuan perjalanan (trip rate).

Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metoda survei wawancara rumah tangga atau disebut juga home interview survey merupakan survei untuk mengumpulkan data perjalanan yang dilakukan setiap anggota keluarga pada hari yang normal. Hari normal adalah hari senin, selasa, rabu dan kamis. Wawancara rumah tangga dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi langsung perihal daftar pertanyaan yang terdapat pada lembar kuisioner.
Untuk survei bangkitan perjalanan pada zona Gianyar, pengumpulan data didasarkan pada wawancara rumah tangga dengan sistem sampel. Sampel akan diambil secara random dan proporsional sesuai jumlah kepala keluarga (KK) pada masing-masing zona dan sebarannya untuk masing-masing zona didistribusikan secara merata dan disesuaikan dengan luas area terbangun pada zona yang diwakili. Tujuan sampel dalam hal ini adalah untuk mengestimasi kualitas data yang diperoleh dan untuk merepresentasikan keseluruhan populasi sesuai tujuan analisis.

Analisis Data
                Data bangkitan perjalanan dianalisis menggunakan model analisis kategori. Analisis dilakukan untuk perencanaan transportasi dengan melakukan studi terhadap bangkitan perjalanan, yaitu jumlah perjalanan yang dihasilkan oleh kepala keluarga (KK) yang tinggal di zona Gianyar. Tahapan perhitungan metode analisis kategori adalah :
a.    Ketiga variabel tersebut yaitu ukuran rumah tangga (jumlah orang dalam satu dapur), kepemilikan kendaraan serta pendapatan rumah tangga di stratifikasi (pengelompokan data).
b.    Setiap rumah tangga dicocokkan untuk setiap kategori.
c.     Rata-rata tingkat bangkitan perjalanan dihitung untuk setiap kategori dengan menggunakan data rumah tangga (dengan membagi jumlah perjalanan yang dihasilkan untuk setiap kategori, dengan jumlah rumah tangga dalam kategori tersebut).

Untuk memperediksi bangkitan perjalanan adalah dengan mengalikan jumlah bangkitan perjalanan dengan faktor pertumbuhan penduduk. Hasil akhir dari analisis ini adalah model bangkitan perjalanan. Dengan mempergunakan model tersebut, maka dapat diperoleh besarnya bangkitan perjalanan yang terjadi pada tahun pengamatan (tahun 2012) dan prediksi bangkitan 5 tahun mendatang (tahun 2017).


HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Bangkitan Perjalanan
                Berdasarkan data BPS kabupaten Gianyar tahun 2011, zona Gianyar memiliki jumlah kepala keluarga (KK) sebesar 96.477 yang tersebar di tujuh kecamatan seperti terlihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Data jumlah KK serta luas wilayah

Selanjutnya dilakukan survei pendahuluan (pilot survey) yaitu survei skala kecil yang dilakukan sebelum pelaksanaan survei menyeluruh. Tujuan survei pendahuluan adalah untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan pada survei sesungguhnya. Langkah-langkah perhitungan jumlah sampel survei bangkitan perjalanan pada setiap kecamatan sebagai berikut :

1.    Kecamatan Sukawati
                Banyaknya sampel pilot survei adalah 24 sampel seperti pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Sukawati

Perhitungan statistik dalam penentuan jumlah sampel secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 3 berikut :
Tabel 3. Perhitungan jumlah sampel

                Berdasarkan parameter tersebut dapat dihitung :
- Rata-rata (Mean) sampel

- Standar deviasi (SD)

- Pada tingkat ketelitian 90%(nilai tabel z = 1,65) maka diperoleh :
SE = 0,10 x mean parameter     
SE = 0,10 x 4,7917
SE = 0,4792

                Secara matematis, besarnya jumlah sampel dari suatu populasi dapat dihitung sebagai berikut :
N = (z·SD / SE)2
N = (1,65 x 1,3222/ 0,4792 )2
N = 20.7301 ~ 21
Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei sebagai sampel sebanyak 21 KK.

2.    Kecamatan Blahbatuh
                Banyaknya sampel pilot survei adalah 18 sampel seperti pada tabel 4 berikut :
Tabel 4. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Blahbatuh

Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan cara yang sama, sehingga perhitungan statistik dalam penentuan jumlah sampel secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 5 berikut :

Tabel 5. Perhitungan jumlah sampel kecamatan Blahbatuh

Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei sebagai sampel pada kecamatan Blahbatuh sebanyak 16 KK.

3.    Kecamatan Gianyar
                Banyaknya sampel pilot survei adalah 24 sampel seperti pada tabel 6 berikut :
Tabel 6. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Gianyar

Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 7 berikut :

Tabel 7. Perhitungan jumlah sampel kecamatan Gianyar

Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei sebagai sampel pada kecamatan Gianyar sebanyak 24 KK.

4.    Kecamatan Tampaksirirng
                Banyaknya sampel pilot survei adalah 16 sampel seperti pada tabel 8 berikut :

Tabel 8. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Tampaksirirng

Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 9 berikut :

Tabel 9. Perhitungan jumlah sampel kecamatan Tampaksirirng

Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei sebagai sampel pada kecamatan Tampaksirirng sebanyak 15 KK.

5.    Kecamatan Ubud
                Banyaknya sampel pilot survei adalah 24 sampel seperti pada tabel 10 berikut :

Tabel 10. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Ubud

Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 11 berikut :

Tabel 11. Perhitungan jumlah sampel kecamatan Ubud

Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei sebagai sampel pada kecamatan Ubud sebanyak 19 KK.

6.    Kecamatan Tegallalang
                Banyaknya sampel pilot survei adalah 14 sampel seperti pada tabel 12 berikut :

Tabel 12. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Tegallalang

Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 13 berikut :

Tabel 13. Perhitungan jumlah sampel kecamatan Tegallalang

Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei sebagai sampel pada kecamatan Tegallalang sebanyak 14 KK.

7.    Kecamatan Payangan
                Banyaknya sampel pilot survei adalah 18 sampel seperti pada tabel 14 berikut :

Tabel 14. Rekap data hasil pilot survey kecamatan Payangan

Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel dengan cara yang sama, secara tabelaris dapat dilihat pada tabel 15 berikut :

Tabel 15. Perhitungan jumlah sampel kecamatan Payangan

Jadi besarnya jumlah rumah tangga yang disurvei sebagai sampel pada kecamatan Payangan sebanyak 13 KK.

Perhitungan Bangkitan Perjalanan

            Berdasarkan survei pendahuluan diperoleh besarnya jumlah sampel yang akan mewakili populasi. Sampel akan diambil secara random dan proporsional sesuai jumlah kepala kelurga pada masing-masing kecamatan dan sebarannya disesuaikan, didistribusikan secara merata sesuai luas wilayah per kecamatan pada zona Gianyar seperti pada Gambar 2 berikut :





Gambar 2. Peta penyebaran sampel zona Gianyar

Pada gambar diatas menjelaskan daerah studi penelitian. Dilakukan penentuan lokasi titik-titik pusat kecamatan pada zona Gianyar. Penentuan pusat-pusat kegiatan serta prasarana jaringan jalan antar kecamatan pada zona Gianyar dapat dilihat pada lampiran.




                Berdasarkan survei wawancara rumah tangga sesuai dengan variabel yang digunakan dalam analisis kategori, dilakukan analisis bangkitan perjalanan per kecamatan pada tahun 2012. Selain itu, dilakukan prediksi bangkitan perjalanan 10 tahun yang akan datang yaitu tahun 2022 dengan menggunakan faktor pertumbuhan penduduk. Persentase pertumbuhan penduduk (i) zona Gianyar per kecamatan berdasarkan BPS Kabupaten Gianyar tahun 2009 sampai 2010 seperti pada Tabel 16 berikut :



Tabel 16. Pertumbuhan penduduk zona Gianyar
1.    Kecamatan Sukawati
Rekap hasil survei kecamatan Sukawati seperti pada Tabel 17 berikut :

Tabel 17. Rekap hasil survei kecamatan Sukawati

Stratifikasi variabel seperti pada Tabel 18 berikut :

Tabel 18. Stratifikasi variabel kecamatan Sukawati
Perhitungan Bangkitan Perjalanan Kecamatan Sukawati pada Tabel 19 berikut :

Tabel 19. Perhitungan bangkitan perjalanan kecamatan Sukawati

Total bangkitan perjalanan kecamatan Sukawati sebesar 4.199.167,19 perjalanan per hari. Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,3720%
TG 2012            =    4.199.167,19(1+0,01372)2
TG 2012            =    4.315.182,78 perjalanan per hari.

Prediksi bangkitan perjalanan kecamatan Sukawati pada tahun 2022 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,3720%
TG 2022            =    4.315.182,78 (1+0,01372)5
TG 2022            =    4.619.439,36 perjalanan per hari.

2.    Kecamatan Blahbatuh
Rekap hasil survei kecamatan Blahbatuh seperti pada Tabel 20 berikut :

Tabel 20. Rekap hasil survei kecamatan Blahbatuh
Stratifikasi variabel seperti pada Tabel 21 berikut :

Tabel 21. Stratifikasi variabel kecamatan Blahbatuh

Perhitungan Bangkitan Perjalanan Kecamatan Blahbatuh pada Tabel 22 berikut :

Tabel 22. Perhitungan bangkitan perjalanan kecamatan Blahbatuh

Total bangkitan perjalanan kecamatan Blahbatuh sebesar 2.000.376,00 perjalanan per hari. Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,6100%
TG 2012            =    2.000.376,00(1+0,0161)2
TG 2012            =    2.065.306,62 perjalanan per hari.

Prediksi bangkitan perjalanan kecamatan Blahbatuh pada tahun 2022 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,6100%
TG 2022            =    2.065.306,62 (1+0,0161)5
TG 2022            =    2.237.004,18 perjalanan per hari.
3.    Kecamatan Gianyar
Rekap hasil survei kecamatan Gianyar seperti pada Tabel 23 berikut :

Tabel 23. Rekap hasil survei kecamatan Gianyar

Stratifikasi variabel seperti pada Tabel 24 berikut :

Tabel 24. Stratifikasi variabel kecamatan Gianyar

Perhitungan Bangkitan Perjalanan Kecamatan Gianyar pada Tabel 24 berikut :



Tabel 24. Perhitungan bangkitan perjalanan kecamatan Gianyar

Total bangkitan perjalanan kecamatan Gianyar sebesar 5.451.776,00 perjalanan per hari. Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,0150%
TG 2012            =    5.451.776,00(1+0,01015)2
TG 2012            =    5.563.008,71 perjalanan per hari.

Prediksi bangkitan perjalanan kecamatan Gianyar pada tahun 2022 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,0150%
TG 2022            =    5.563.008,71 (1+0,01015)5
TG 2022            =    5.851.121,02 perjalanan per hari.

4.    Kecamatan Tampaksiring
Rekap hasil survei kecamatan Tampaksiring seperti pada Tabel 25 berikut :

Tabel 25. Rekap hasil survei kecamatan Tampaksiring
Stratifikasi variabel seperti pada Tabel 26 berikut :
Tabel 26. Stratifikasi variabel kecamatan Tampaksiring

Perhitungan Bangkitan Perjalanan Kecamatan Tampaksiring pada Tabel 27 berikut :

Tabel 27. Perhitungan bangkitan perjalanan kecamatan Tampaksiring

Total bangkitan perjalanan kecamatan Tampaksiring sebesar 1.225.043,00 perjalanan per hari. Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,0160%
TG 2012            =    1.225.043,00(1+0,01016)2
TG 2012            =    1.250.062,33 perjalanan per hari.

Prediksi bangkitan perjalanan kecamatan Tampaksiring pada tahun 2022 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,0160%
TG 2022            =    1.250.062,33(1+0,01016)5
TG 2022            =    1.314.869,06 perjalanan per hari.           
5.    Kecamatan Ubud
Rekap hasil survei kecamatan Ubud seperti pada Tabel 28 berikut :

Tabel 28. Rekap hasil survei kecamatan Ubud

Stratifikasi variabel seperti pada Tabel 29 berikut :
Tabel 29. Stratifikasi variabel kecamatan Ubud

Perhitungan Bangkitan Perjalanan Kecamatan Ubud pada Tabel 30 berikut :

Tabel 30. Perhitungan bangkitan perjalanan kecamatan Ubud

Total bangkitan perjalanan kecamatan Ubud sebesar 3.108.105,00 perjalanan per hari. Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,9500%
TG 2012            =    3.108.105,00 (1+0,0195)2
TG 2012            =    3.230.502,95 perjalanan per hari.

Prediksi bangkitan perjalanan kecamatan Ubud pada tahun 2022 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,9500%
TG 2022            =    3.230.502,95(1+0,0195)5
TG 2022            =    3.558.002,86 perjalanan per hari.           

6.    Kecamatan Tegallalang
Rekap hasil survei kecamatan Tegallalang seperti pada Tabel 31 berikut :

Tabel 31. Rekap hasil survei kecamatan Tegallalang
Stratifikasi variabel seperti pada Tabel 32 berikut :
Tabel 32. Stratifikasi variabel kecamatan Tegallalang

Perhitungan Bangkitan Perjalanan Kecamatan Tegallalang pada Tabel 33 berikut :

Tabel 33. Perhitungan bangkitan perjalanan kecamatan Tegallalang

Total bangkitan perjalanan kecamatan Tegallalang sebesar 903.168,00 perjalanan per hari. Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,5678%
TG 2012            =    903.168,00(1+0,015678)2
TG 2012            =    931.709,73 perjalanan per hari.

Prediksi bangkitan perjalanan kecamatan Tegallalang pada tahun 2022 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,5678%
TG 2022            =    931.709,73(1+0,015678)5
TG 2022            =    1.007.072,79 perjalanan per hari.
7.    Kecamatan Payangan
Rekap hasil survei kecamatan Payangan seperti pada Tabel 34 berikut :

Tabel 34. Rekap hasil survei kecamatan Payangan

Stratifikasi variabel seperti pada Tabel 35 berikut :
Tabel 35. Stratifikasi variable kecamatan Payangan

Perhitungan Bangkitan Perjalanan Kecamatan Payangan pada Tabel 36 berikut :



Tabel 36. Perhitungan bangkitan perjalanan kecamatan Payangan

Total bangkitan perjalanan kecamatan Payangan sebesar 681.472,00 perjalanan per hari. Bangkitan perjalanan pada tahun 2012 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,5600%
TG 2012            =    681.472,00(1+0,0156)2
TG 2012            =    702.899,77 perjalanan per hari.

Prediksi bangkitan perjalanan kecamatan Payangan pada tahun 2022 adalah :
Tn                       =    T(1+i)n
i(2009-2010)    =    1,5600%
TG 2022            =    702.899,77(1+0,0156)5
TG 2022            =    759.463,42 perjalanan per hari.




PENUTUP

Simpulan
                Bangkitan perjalanan adalah langkah pertama dalam perencanaan transportasi empat tahap  yang dikuti oleh distribusi perjalanan, pilihan moda dan pembebanan jaringan, digunakan dalam memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan di suatu zona dalam analisis lalu lintas. Berdasarkan data yang diperoleh dengan melakukan wawancara rumah tangga pada tujuh kecamatan yang berada pada zona Gianyar, kemudian analisis yang telah dilakukan menggunakan metode analisis kategori, diperoleh bangkitan perjalanan pada tahun 2012 serta prediksi bangkitan pada tahun 2017 dengan spesifikasi ketelitian pengambilan jumlah sampel sebesar 90% dapat ditunjukkan pada Tabel 37 berikut :



Tabel 37. Bangkitan perjalanan zona Gianyar



Saran
                Besarnya bangkitan perjalanan pada zona Gianyar diharapkan mampu mengetahui dan mengestimasi besarnya pergerakan yang keluar dari zona tersebut sehingga nantinya dapat dilakukan forecasting untuk mengantisipasi permasalahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
                Untuk mengetahui besarnya bangkitan perjalan suatu zona perlu dilakukan survei asal tujuan berupa wawancara keluarga, untuk mendapatkan informasi pola perjalanan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, informasi mengenai sosial, ekonomi keluarga memerlukan pendekatan langsung kepada masyarakat sehingga membutuhkan biaya dan data yang cukup besar agar hasil yang diharapkan mampu mempresentasikan kondisi sosioekonomi penyebab terjadinya bangkitan perjalanan.
                Analisis bangkitan perjalanan diharapkan wajib dilakukan untuk setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan bangkitan dan tujuan perjalanan.






















               
DAFTAR PUSTAKA

Admadilaga,Adi.2011.Analisis Kategori/Klasifikasi Silang.
        http://kampuzsipil.blogspot.com/2011/12/analisa-kategoriklasifikasi-silang.html
        Diakses tanggal 23/10/2012
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar. 2012. Penduduk Gianyar 2010.
        http://gianyarkab.bps.go.id/pertumb_penduduk.php
        Diakses tanggal 11/10/2012
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar. 2011. Gianyar Dalam Angka (Gianyar in Figures 2011).
        http://www.scribd.com/doc/90723908/Gianyar-Dalam-Angka
        Diakses tanggal 12/10/2012
Suweda,Wayan.2007. Perencanaan Transportasi, Laboratorium Transportasi Program Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas Udayana,Denpasar.
Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan  Transportasi, ITB, Bandung.
Yulianto,Andi.2003. Analisis Bangkitan Perjalanan dengan Metode Klasifikasi Silang (Studi Kasus Kawasan Perumnas Sawojajar dam Pakis).
        http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2003-andiyulian-586&newtheme=green
        Diakses tanggal 23/10/201


LAMPIRAN


TUGAS
PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI







 



Gambar 3. Peta penggunaan lahan zona Gianyar
Prasarana Jaringan Jalan Zona Gianyar




 
TUGAS
PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI





 


Gambar 4. Peta Prasarana Jaringan Jalan Zona Gianyar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar