Senin, 03 Desember 2012

BAB 1 STUDI DEMAND ANGKUTAN MASSAL BUS TRANS SARBAGITA SEBAGAI ANGKUTAN ALTERNATIF PADA RUTE BATUBULAN-KOTA-BANDARA NGURAH RAI


TUGAS PRESENTASI
FILSAFAT ILMU



STUDI DEMAND ANGKUTAN MASSAL BUS TRANS SARBAGITA SEBAGAI ANGKUTAN ALTERNATIF PADA RUTE BATUBULAN-KOTA-BANDARA NGURAH RAI


 




Oleh :
Ni Putu Emmy Oktariani (1291561024)




ist2_5528470-scroll-art.jpg
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
2012

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Pendahuluan
            Perkembangan ekonomi suatu daerah tidak terlepas dari pengaruh perkembangan sarana dan prasarana yang mendukung misalnya transportasi. Transportasi merupakan unsur yang penting dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, politik, pariwisata dan mobilitas penduduk yang tumbuh bersamaan dan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan sektor tersebut.
Ditinjau dari aspek pergerakan penduduk, kecenderungan bertambahnya penduduk perkotaan yang tinggi menyebabkan makin banyaknya jumlah pergerakan baik di dalam maupun ke luar kota. Hal ini memberi konsekuensi logis yaitu perlu adanya keseimbangan antara sarana dan prasarana khususnya di bidang angkutan. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang mobilitas penduduk dalam melaksanakan aktivitasnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pelayanan jasa angkutan ini yaitu dengan penyediaan pelayanan angkutan umum masal. Perencanaan trayek dengan penataan rute yang tepat dapat mengurangi timbulnya berbagai permasalahan seperti kemacetan. Kebutuhan terhadap sarana transportasi yaitu angkutan yang cepat, murah, aman, dan nyaman juga semakin berkembang. Mengingat bahwa pelayanan angkutan umum merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi terutama untuk kota-kota besar dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Bali merupakan daerah pariwisata yang sedang berkembang, memulihkan kembali kepercayaan masyarakat internasional setelah kejadian bom Bali silam. Namun, masalah baru kini dihadapi oleh daerah Bali yaitu masalah transportasi. Kepadatan jumlah penduduk ditambah dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik yang berpusat di Bandara Ngurah Rai menuju daerah-daerah wisata maupun pusat kota. Meningkatnya pergerakan lalu lintas mengakibatkan terjadinya kemacetan, khususnya lalu lintas menuju maupun meninggalkan Bandara Ngurah Rai yang hanya memiliki satu akses jalan yaitu jalan By Pass Ngurah Rai.
            Bandara Ngurah Rai yang terletak di Badung selatan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan akan sistem perangkutan penumpang menuju maupun meninggalkan Bandara, terutama trayek bus trans Sarbagita Batubulan-Kota-Bandara Ngurah Rai. Peranan perencana transportasi angkutan penumpang sangat diperlukan untuk mengatasi semakin meningkatnya pergerakan. Melihat kondisi saat ini angkutan umum yang melayani Bandara hanya taxi, dengan kondisi ruas jalan By Pass Ngurh Rai yang macet serta jarak antar Bandara dengan kota Denpasar yang jauh akan mengakibatkan biaya yang harus dikeluarkan cukup mahal. Salah satu solusi yang mungkin untuk diterapkan dalam pemilihan moda yaitu menggunakan angkutan umum masal.
            Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat khususnya di Bali, sebagian besar masyarakat mampu membeli kendaraan pribadi. Banyak alasan untuk memiliki kendaraan pribadi, antara lain karena masalah privasi dan kenyamanan. Namun dibalik itu semua, besarnya jumlah kepemilikan kendaraan pribadi menimbulkan permasalahan transportasi yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Hal ini sebagai akibat dari peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan. Untuk mengatasi permasalahan transportasi di Bali khususnya menuju maupun meninggalkan Bandara Ngurah Rai diperlukan transportasi publik Trans Sarbagita yang merupakan program penataan angkutan umum di wilayah Sarbagita secara bertahap. Program penataan angkutan umum di wilayah Sarbagita ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum, sehingga dapat menjadi kendaraan alternatif pilihan bagi masyarakat menuju transportasi yang berkelanjutan (sustainable transport). Kebutuhan sistem angkutan umum massal (SAUM) di Kota Metropolitan Sarbagita merupakan kebutuhan standar untuk kota dengan jumlah penduduk di atas 1 juta jiwa. Kebutuhan ini juga sudah diakomodasi dalam RTRW Provinsi Bali sebagai payung hukum pengembangan Trans Sarbagita.
            Peran angkutan umum sangat besar dalam menunjang mobilitas masyarakat serta wisatawan untuk melakukan aktivitasnya menuju maupun meningalkan Bandara. Dibutuhkan kenyamanan, fasilitas serta kemudahan untuk melewatkan arus lalu lintas menuju maupun meninggalkan Bandara secara efektif dan efisien. Kebutuhan angkutan umum pada trayek Batubulan-Kota-Bandara Ngurah Rai hanya dilayani oleh Taxi. Selain itu wisatawan juga dilayani oleh travel dan penyewaan kendaraan pribadi. Dalam upaya memberikan pelayanan kepada pengguna jasa angkutan umum, saat ini telah dioperasikan pelayanan angkutan umum bus trans Sarbagita Koridor I (Kota-GWK) serta Koridor II (Batubulan-Nusa Dua) yang beropersi sebanyak 9 bis, dengan kapasitas berbeda. Koridor II memiliki kapasitas angkut yang lebih besar. Sementara jumlah pengguna Bis Trans Sarbagita cukup banyak pada Koridor I terutama pada hari kerja, sedangkan jumlah pengguna Bis Trans Sarbagita pada Koridor II justru padat pada akhir pekan.
            Dengan dilaksanakannya perencanaan angkutan umum penumpang bus trans Sarbagita trayek Batubulan-Kota-Bandara Ngurah Rai, maka dapat diketahui sistem operasional angkutan umum (kapasitas, frekuensi, headway, dan jumlah armada) berdasarkan trayek yang efektif, probability penumpang yang akan menggunakan angkutan umum. Sehingga masyarakat serta wisatawan tidak mengalami kesulitan untuk kebutuhan transportasi menuju dan meninggalkan Bandara Ngurah Rai.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diketahui permasalahan yang akan diselesaikan dalam thesis ini antara lain :
1.      Berapa probability masyarakat serta penumpang pesawat yang ingin menggunakan angkutan umum ?
2.      Bagaimana operasional (kapasitas, headway, frekuensi dan jumlah armada) angkutan umum penumpang bandara ?

1.3  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Menganalisa probability masyarakat serta penumpang pesawat yang ingin menggunakan angkutan umum.
2.      Menentukan operasional (kapasitas, headway, frekuensi dan jumlah armada) angkutan umum penumpang bandara.

1.4  Manfaat Penelitian
Dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana trasportasi angkutan umum masal menuju bandara Ngurah Rai diharapkan :
1.      Mengetahui tingkat keinginan masyarakat serta penumpang pesawat untuk menggunakan angkutan umum menuju Bandara Ngurah Rai.
2.      Mengetahui kinerja operasional (kapasitas, headway, frekuensi dan jumlah armada) angkutan umum penumpang bandara.
3.      Sebagai masukan bagi pemerintah dalam pelayanan transportasi menuju dan meninggalkan Bandara Ngurah Rai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar